Monday, March 5, 2012

Choice of Life

Choice of Life


Hari ini saya ingin berbagi apa yang ada di pikiran saya akhir-akhir ini..
Saya sudah melihat tentang bagaimana orang mudah membuat rencana dan juga mudah untuk menyerah ketika mereka menemukan masalah dalam jalan pada mencapai target.

Sebagai ilustrasi sederhana:

Ketika
seorang pemuda ingin memulai membangun bisnis sendiri, ia akan melakukan apapun untuk membuat keinginannya menjadi kenyataan. Seorang tersebut mulai memikirkan dan menerapkan 9P yang dimana dalam dalam ilmu marketing adalah: (Planning, People/Prospects, Product, Price, Promotion, Place/Distribution, Partners, Presentation, Passion: Intense, driving or overmastering feelings, Emotion).

Semakin lama ia menjalani  bisnis barunya, semakin sering ia menemukan masalah, semakin ia merasa tidak beruntung. Pada mulanya, ia tau bahwa tantangan itu adalah hal yang wajar akan dialami seorang pebisnis baru seperti dirinya, namun keyakinan nya luntur begitu ia mengalami sebuah masalah yang jauh lebih besar dari yang pernah ia lalui sebelum-sebelumnya. Akhirnya bisnis yang  dibangun dengan susah payah itu terpaksa ia hentikan karena ia merasa lelah dengan tanggung jawab dan beban yang ia tanggung. Ternyata pemuda tersebut belum cukup mental yang kuat dan komitmen yang konsisten untuk berada di dalam bisnis yang semakin dinamis jaman sekarang ini.

Banyak bukan orang yang mengalami nasib serupa seperti pemuda tersebut?
Merasa telah melakukan persiapan yang cukup, coba mengaplikasikan ilmu marketing yang pernah dipelajari, tapi masih bisa mengalami kegagalan.

Pertanyaan standar sekelas 5W1H pun terangkat ke pemukaan seperti biasa..

Apa yang salah??
Saya sebagai mahasiswi fakultas management, dengan senang hati akan coba meninjau kasus ini lebih seksama dan memberikan tanggapan saya..
Beberapa hal penting yang mungkin senantiasa terlewat oleh new entrance tersebut adalah: 

  • Tidak semua orang tau persis akan kemampuan dan talenta yang dimilikinya, sehingga tidak jarang jika kegagalan itu datang karena ia salah mengambil langkah atau pekerjaan dalam memulai karirnya.
  • Melangkah dalam keraguan dan bayang-bayang bisnis masa depan yang menakutkan (padahal belum tentu terjadi)
  • Mismanagement
  • Terlalu mengandalkan diri sendiri, tidak menyertakan Tuhan dalam pekerjaannya, mengabaikan gagasan dan ide” dari karyawan nya, juga melupakan nasihat orang yang lebih berpengalaman

  • Terlalu takut mengambil resiko namun terlalu banyak bermimpi mendapatkan keuntungan maksimal (dream n think more, do less)
  • Malas mengembangkan skill dan ilmu yang dimiliknya
  • Relationship terhadap partner bisnis, employees, supplier, customer yang tidak terjalin dengan baik
  • Sulit mengontrol diri
  • Dan masih banyak hal lain yang ikut serta berpartisipasi dalam kegagalan tersebut.

Adapun tindakan yang semestinya dilakukan (masih menurut saya) adalah:

  • Lakukan perencanaan dengan matang (tidak lupa meminta tuntunan Tuhan)
  •   Persiapkan diri semaksimal mungkin
  • Mulai melangkah
  •  Berani bertahan dalam kesesakan sekalipun saat anda tau bahwa anda berjalan di jalur yang benar
  • Percaya kekuatan anda, orang-orang disekitar yang bekerja bersama dengan anda membangun impian kesuksesan anda, dan andalkan Tuhan dalam mengambil segala keputusan 
  • Kembangkan ilmu
  • Lakukan evaluasi terhadap performance anda secara rutin, dan lakukan perubahan kebaikan kualitas
  • Tunjukan integritas anda dengan memiliki mental baja dan komitmen yang layak diacungkan  jempol
      Dan…
  • Kuasai diri sendiri ; lalu Selesaikan apa yang telah anda targetkan

Jika kita sadari, lebih banyak pintu yang terbuka untuk menuju sukses daripada pintu menuju kegagalan.

Pintu yang tertutup memang tidak selalu mengarah pada keburukan, bisa saja itu adalah pintu kesuksesan paling besar, tapi percayalah, Tuhan membiarkan kita melalui pintu yang lain dulu sebelum akhirnya kita bisa masuk ke pintu sukses terbesar tersebut. Karena Tuhan ingin melihat seberapa besar usaha dan perjuangan yang kita keluarkan untuk kita bisa menang. Seberapa layak kita dapat dibanggakan dan mendapat pujian.

Tuhan menguji, bukan memberikan cobaan. Karena pencobaan pada dasarnya bertujuan untuk menjatuhkan, tetapi ujian brtujuan untuk meningkatkan kualitas.  

So, akankah anda menunggu kesempatan datang menghampiri anda?
Saya rasa tidak.. pintu tidak akan terbuka dengan sendirinya jika tidak ada yang mencoba membukanya :)

-do your best for your best life- 






No comments: